Rabu, 10 April 2013

WAKTU YANG TERTUNDA


WAKTU YANG TERTUNDA

          Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua dan senak keluarganya. Tetapi, dia selalu menganggap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, mengganggu adik dan kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya. Ketika ia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf, dia selalu berkata, ” Tidak apa-apa, besok kan bisa.” Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapatkan teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar aja. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, ” Tidak apa-apa, besok kan bisa.”

          Ketika dia agak besar, temna baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia merasa masih punya banyak teman baik yang lain.

          Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang wanita yang sangat cantik dan baik. Wanita ini kemudian menjadi istrnya. Dia bagitu sibuk dengan kerjaanya, kerena dia ingin di promosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin. Dalam perjalanan karirnya. Kadang-kadang dia rindu untuk bertemu teman-teman lamanya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, ”Ah, aku capek, besok saja aku hubungi mereka”. Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja yang selalu mau diajak keluar.

          Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya. Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dapat membahagiakan keluarganya.  Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena dia menganggap istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.

          Kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya ”Aku cinta kamu”, tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasannya. ”Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya.” Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan berpengaruh pada anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.

          Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan, istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada rapat di kantor. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata ” Aku cinta kamu”, istrinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri melalui anak-anaknya setelah kematian istrinya.

          Tapi, dia baru sadar bahwa anak-anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya. Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang dimasa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.

          Saat mulai renta, Dia pindah ke panti jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70. semula uang itu akan dipakainya untuk pergi ke hawaii, new zealand , dan negara-negara lain bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal dirumah jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya.

          Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernha dia rasakan sebelumnya. Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya, ”Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu...” Kemudian perlahan ia menghembuskan napas terakhir, dan dia meninggal dunia dengan airmata di pipinya............................................................................................




  • Jika Anda pernah bertengkar, segera berbaikanlah !

  • Lakukan apa yang kau ingin orang lian lakukan padamu, dan jangan lakukan apa yang kau tidak ingin orang lain melakukannya padamu

  • Jika Anda merasa ingin mendengar suara teman Anda, jangan ragu-ragu untuk menelponnya segera

  • Jika Anda merasa Anda ingin bilang sama seseorang bawa Anda sayang dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika Anda terus pikir bahwa Anda baru akan memberitahu dia lain hari, hari itu mungkin tidak pernah akan datang

  • Jika Anda selalu pikir bahwa besok akan datang, maka ”besok” akan pergi begitu cepatnya hingga Anda baru sadar bahwa waktu telah meninggalkanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar